Alamat: Cihampelas Walk, Bandung, Jawa Barat
Sebenarnya masih belum semangat menulis ini alasannya ialah semua dokumentasi hilang dicuri bersama laptop saya. Tapi aku juga kalau tidak segera ditulis, nanti keburu lupa. Satu-satunya foto ini aku selamatkan dari twitter alasannya ialah waktu itu sempat aku twitpic. Naaah, ternyata twitter ada keuntungannya juga.
Ketika kami tahu akan menginap sehari di Bandung buru-buru kami googling hotel yang posisinya tidak jauh dari tempat-tempat yang asik. Pengalaman tahun sebelumnya dikala menginap di Bandung, kesudahannya tidak dapat enjoy alasannya ialah waktu sempit dan jalanan macet. Kami tidak tahu Cihampelas Walk atau Ciwalk itu seperti apa, alasannya ialah dulu-dulunya kami selalu menghindari tempat sesak ini. Tapi melihat banyaknya
rekomendasi, kesudahannya kami menginap di Hotel Sensa yang terletak didalam tempat Ciwalk.
rekomendasi, kesudahannya kami menginap di Hotel Sensa yang terletak didalam tempat Ciwalk.
Dari hotel ada pintu kearah Ciwalk, jadi yummy sekali, kami dapat jalan-jalan dan shopping dengan santai, tak perlu buru-buru. Lalu bagaimana dengan makan? Waduuuuh, disini masakan model apa aja ada! Dari franchise absurd hingga masakan lokal. Suasananya juga enak, tidak sesak, dapat untuk bersantai. Deretan resto yang ditata apik dan cozy. Di formasi inilah aku memutuskan untuk makan.
Anak-anak eksklusif menentukan ramen. Yak, itulah pertama kali makan ramen. Meskipun kami sudah beberapa kali ke restoran Jepang, tapi belum pernah makan sajian mie. Selain alasannya ialah aku tidak terlalu suka olahan mie, juga alasannya ialah di kota aku tidak ada sajian ramen, yang banyak disuka remaja.
Dideretan itu ada 2 resto ramen tapi aku pilih Shin Men alasannya ialah interiornya lebih hening dengan kayu-kayu bernuansa gelap. Di resto 2 lantai ini kami menentukan tatami dibawah. Sedangkan kebanyakan anak muda menentukan diatas, entah kenapa. :) Didepan tatami kami ada sebuah beling lebar sehingga kami dapat selonjor santai sambil melihat toko dan kemudian lalang orang diluar resto, termasuk sepasang insan yang lagi diem-diem di bangku taman didepan kami. Heheheee.... Suasanya tenang, yummy untuk akan santai, meski resto ini tidak besar.
Seperti biasa, bila kami tiba ke restoran baru, kami memesan sajian yang berbeda-beda semoga dapat saling mencicipi. Sayang aku lupa semua namanya. Tapi yang paling aku sukai yang mienya gede dan kenyal. Citarasa ramen itu pedas dan sedikit asam. Walaupun penampakannya ibarat kari, tapi segar bila dimakan dalam kondisi panas. Jika sudah dingin, efeknya tidak sedahsyat waktu panas. Untuk yang lagi flu atau pusing, asik nih eksklusif keringetan. Porsinya juga besar-besar, gak mungkin gak kenyang.
Harganya masuk nalar bila dibandingkan dengan hidangan, tempat dan pelayanannya. Duuuh, jadi pengin kesana lagi. @lusitris
Dideretan itu ada 2 resto ramen tapi aku pilih Shin Men alasannya ialah interiornya lebih hening dengan kayu-kayu bernuansa gelap. Di resto 2 lantai ini kami menentukan tatami dibawah. Sedangkan kebanyakan anak muda menentukan diatas, entah kenapa. :) Didepan tatami kami ada sebuah beling lebar sehingga kami dapat selonjor santai sambil melihat toko dan kemudian lalang orang diluar resto, termasuk sepasang insan yang lagi diem-diem di bangku taman didepan kami. Heheheee.... Suasanya tenang, yummy untuk akan santai, meski resto ini tidak besar.
Seperti biasa, bila kami tiba ke restoran baru, kami memesan sajian yang berbeda-beda semoga dapat saling mencicipi. Sayang aku lupa semua namanya. Tapi yang paling aku sukai yang mienya gede dan kenyal. Citarasa ramen itu pedas dan sedikit asam. Walaupun penampakannya ibarat kari, tapi segar bila dimakan dalam kondisi panas. Jika sudah dingin, efeknya tidak sedahsyat waktu panas. Untuk yang lagi flu atau pusing, asik nih eksklusif keringetan. Porsinya juga besar-besar, gak mungkin gak kenyang.
Harganya masuk nalar bila dibandingkan dengan hidangan, tempat dan pelayanannya. Duuuh, jadi pengin kesana lagi. @lusitris
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon