Untuk sarapan kalau sedang di Jogja, bersama-sama aku lebih suka nasi kuning ini daripada gudeg. Tapi kesempatan menikmatinya tidak cukup leluasa, alasannya kalau aku terbangun, selalu saja sarapan sudah tersedia di meja makan. Heheheee.... Memangnya aku berdiri jam berapa ya?
Untuk mendapat nasi kuning ini juga agak tricky, alasannya penjualnya yang genit dan ceriwis ini tiba agak
siang. Begitu datang, pribadi dirubung pembeli. Posisi jualannya sendiri di luar pintu samping Pasar Patuk. Dia tiba bawa gendongan dan menjualnya dengan duduk dibawah. Jika lurus ke timur dari tempatnya jualan akan bertemu dengan pintu samping Ramai Mall.
siang. Begitu datang, pribadi dirubung pembeli. Posisi jualannya sendiri di luar pintu samping Pasar Patuk. Dia tiba bawa gendongan dan menjualnya dengan duduk dibawah. Jika lurus ke timur dari tempatnya jualan akan bertemu dengan pintu samping Ramai Mall.
Kalau kesana naik kendaraan beroda empat dari arah Malioboro berarti harus memutar dari Jl. KH Dahlan atau Pasar Kembang alasannya dari Ramai Mall dilarang lurus ke barat, harus belok kekiri kearah Pegadaian. Biasanya aku pinjam sepeda motor saja, dapat masuk melalui Jl Gandekan kemudian kekiri.
Harganya tahun kemudian sekitar Rp 12.000, kini entah ya. Nasi kuning ini menjadi favorit sarapan aku alasannya lezat dan isinya (saya menyebutnya "aksesoris") komplit, ialah abon, telur dadar, keripik kentang, perkedel, empal daging sapi dan sate ayam. Hahahaa.... kurang komplit apa, coba?
Duh, jadi pengin, kaaaan.... :((
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon