Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang |
Bagi yang tinggal di Pekanbaru niscaya sering mendengar nama PLTA Koto Panjang, ya. Dialah yang selalu dijadikan kambing hitam PLN setiap tetapkan aktivitas pemadaman bergilir. Heheheee.... Karena namanya Koto Panjang, saya selalu mengira letaknya ada di Sumatra Barat, padahal masih di Riau, tepatnya masuk wilayah Kampar tapi memang bersahabat dengan perbatasan Sumatra Barat.
Karena ini berupa waduk, jadi memang sengaja dibentuk untuk menampung air bagi pembangkit listrik tenaga air Koto Panjang. Jika debit air menurun, itulah saatnya PLN memadamkan listrik Pekanbaru, setidaknya dua jam tiap hari secara bergiliran.
Area karamba yang cukup luas. |
Waduk ini mempunyai luas genangan 12.400 hektar dengan kedalaman 73,5-85 meter dan ketinggian bendung 96 meter. Sangat luas bila dibandingkan dengan waduk-waduk di Jawa. Meski sangat luas dan indah, umumnya waduk atau danau di luar kota-kota Sumatra belum banyak tercemar oleh eksploitasi wisata yang berlebihan. Selain sebagai pembangkit listrik, kita sanggup melihat karamba untuk memelihara ikan di danau dan gubug-gubug untuk beristirahat.
Waduk Koto Panjang diseberang gubug. |
Gubug-gubug yang terdapat di sepanjang jalan Pekanbaru - Padang sering dipakai oleh para pelintas untuk istirahat. Masyarakat Riau dan Sumatra Barat mempunyai kebiasaan membawa bekal nasi lengkap dengan lauk bila bepergian. Bahkan biasanya juga membawa piring rumah, tidak hanya mengandalkan wadah plastik modern. Mereka akan berhenti di suatu kawasan dan memakannya bersama-sama. Semangat kekeluargaannya masih sangat tinggi.
Waduk Koto Panjang dari posisi menyamping dari gubug. |
Jika di restoran-restoran di kota sering melarang pengunjung membawa makanan dari luar restoran, di gubug-gubug ini orang bebas saja membongkar bekal. Kebanyakan pemilik gubug menyediakan majemuk minuman dan mie instan. Disini kita sanggup makan, selonjoran sambil menikmati pemandangan waduk. Agak ngeri juga sih alasannya tempatnya sangat tinggi, takut gubugnya nggak berpengaruh menampung pengunjung. Heheee....
Asiknya lagi, kita cuma membayar minuman dan makanan yang kita beli saja. Tidak ada uang sewa tikar atau uang kebersihan dan sebagainya. Jarang-jarang kan ada kawasan murah meriah dan memuaskan menyerupai ini?
Bisa selonjoran dan makan bareng keluarga disini. Asik ya? :D Sumber pendukung: wikipedia |
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon