Tempat menunggu giliran masuk. |
Museum ini letaknya tersembunyi diantara pepohonan sebab konsepnya memang menyatu dengan alam. Kalau lebih mudahnya sih, dari Taman Bermain Kaliurang ke kiri hingga ketemu Rumah Makan Pak Parto, lurus sedikit hingga ketemu plang kecil Museum Ullen Sentalu. Boleh dibilang dibelakang Pak Parto meski agak berjarak.
Bagi orang Jogja yang ingin berkunjung ke Museum Ullen Sentalu, usahakan tidak tiba pas liburan anak sekolah atau libur bersama karyawan sebab kemungkinan untuk mendapat rombongan kecil, sebab banyaknya wisatawan yang tiba dari seluruh tanah air. Sedangkan turis mancanegara banyak yang tiba di demam isu panas. Jam kunjungan yaitu Selasa-Jumat jam 08.30-16.00 dan Sabtu-Minggu jam 08.30-17.00, Senin untuk istirahat karyawan dan perawatan museum. Harga tiket remaja Rp 30.000, sedangkan bawah umur (5-16 tahun) Rp 15.000,-, bayi gratis. Untuk rombongan pelajar dan mahasiswa ada harga khusus loh, tanyakan dulu ke (0274) 880158.
Setelah membeli tiket, kita harus lapor di mbak-mbak yang jaga di pintu masuk. Dialah yang akan mengatur rombongan. Waktu membeli tiket, jangan lupa tanya kapan boleh masuk, terutama jikalau melihat kerumunan di luar pintu masuk. Kalau usang sanggup ditinggal makan dulu atau foto-foto diluar atau main daun. Heheheee....
Tour berlangsung selama 50 menit dan selama itu dihentikan untuk memotret, menyentuh, makan, minum (kecuali jamu kekal muda yang disediakan museum) dan keluyuran sendiri. Tiap rombongan dipimpin oleh seorang guide yang menguasai sejarah Jawa kuno. Mengacu pada peraturan ICOM (The International Council Of Museums), koleksi yang ada tidak diberi keterangan dibawahnya ibarat umumnya museum. Pengunjung hanya akan memperoleh klarifikasi dari kurator atau guide atau pegawai museum.
Begitu masuk, kita eksklusif berjalan di lorong bawah tanah. Arsitektur yang mengingatkan pada kampus ITB memang mengikuti kontur alam dan meminimalisir penebangan pohon. Ada perasaan merinding gimana sih. Heheheee.... Seluruh ruang pamer ber-AC dan higienis banget, sehingga pengunjung merasa nyaman dan tidak kelelahan.
Obyek tour dibagi 3 kompleks, tapi susah ya membedakannya sebab perasaan muter-muter di labirin. Di kompleks pertama (Guwo Selo Giri) menampilkan koleksi yang banyak bekerjasama dengan kesenian dan kekuasaan. Ada seperangkat gamelan (Kyai Kukuh), lukisan-lukisan dan arca. Ada pula silsilah yang menjelaskan bahwa kerajaan-kerajaan di Jogja dan Solo yang kini terbagi 4, yaitu keturunan Hamengku Buwono, Pakualam, Mangkunegoro dan Paku Buwono itu berasal dari Panembahan Senapati yang menikah dengan seorang putri dari Pati dan menghasilkan Dinasti Mataram yang berjaya dimasa Sultan Agung.
Di kompleks kedua, yaitu Kampung Kambang, pengunjung sanggup melihat gaya hidup keluarga raja-raja jaman dulu. Ada flamboyan, modis tapi juga patriotik. Di kompleks ini putri-putri kerajaan yang menjadi idola kala itu mendapat tempat tersendiri. Ruang Ratu Mas yaitu untuk menghormati tugas ia sehingga PBX mengalami masa kejayaan. Beliau (putri Jogja) menikah diusia belia dengan raja Solo yang berusia 3-4 kali darinya untuk menjaga kekerabatan baik antara Solo dan Jogja.
Ruang Tineke (nama Belanda dari GRAj Koes Sapariyam) menggambarkan bahwa jaman dulu sudah dikenal sikap galau. Ceritanya, Tineke menyayangi seseorang dan tidak direstui. Tineke pun galau. Sahabat dan bibi-bibinya mengiriminya surat-surat santunan dan puisi-puisi untuk menyemangati. Akhirnya Tineke nekad, menikah dengan kekasihnya itu hingga dikeluarkan dari istana. Restu gres diperoleh 20 tahun kemudian. Sayang, Tineke wafat tak usang sesudah itu.
Ruang khusus lainnya yaitu Ruang Putri Dambaan yang dipersembahkan untuk Gusti Nurul. Tak kurang dari para pejabat tinggi negara, putra mahkota, raja-raja dan presiden Indonesia kepincut dengan kecantikannya. Dari foto-fotonya terlihat bahwa Gusti Nurul ini memang sangat bagus ibarat bintang film. Apalagi ia juga terpelajar menari dan cerdas bertutur kata. Bahkan sepintas ibarat bintang-bintang Hollywood klasik. Namun Gusti Nurul menolak cinta para laki-laki berkuasa tersebut sebab ia menentang poligami. Akhirnya Gusti Nurul menikah dengan seorang perwira yang masih kerabat. Beliau masih hidup dan kini tinggal di Bandung.
Selain putri-putri tersebut, ada juga sih pangeran gantengnya, yaitu Pangeran Bobby. Keluarga kerajaan dulu sangat modis untuk jamannya. Sepatu-sepatu dan baju-bajunya keren-keren dan terlihat anggun. Sama dengan keluarga kerajaan Inggris yang populer suka high class fashion hingga sekarang. Namun demikian, mereka selalu mengenakan pakaian tradisional Jawa saat diundang ke program resmi ibarat makan malam meski berada di Eropa.
Kompleks yang ketiga yaitu Ruang Sasana Sekar Bawana yang mempunyai banyak koleksi wastra atau kain dan beberapa perhiasan. Disini kita membedakan kain batik Jogja (berlatar putih) dan Solo (berlatar coklat). Ada satu motif zigzag yang kenali kini sedang tren tapi warna-warni.
Ruang pamer terakhir berisi arca-arca dan lukisan raja-raja. Di ruangan ini guide memperlihatkan aneka macam kutipan filosofi hidup dari Sultan HBIX dan simbol-simbol yang ada pada arca-arca. Misalnya "ngemut inten" artinya tidak banyak berkata tapi melaksanakan pekerjaan yang mulia bagi negara.
Disuatu ruang terbuka, barulah kita diperbolehkan foto-foto. Disini ada prasasti Jawa yang sengaja dibentuk miring untuk menggambarkan keprihatinan pengelola Museum Ullen Sentalu terhadap makin berkurangnya minat melestarikan budaya Jawa.
Jelang gerbang keluar, ada restoran diatas bangunan. Tapi sebab sudah lebih dulu kenyang, kami tidak naik keatas. Dibawahnya ada butik souvenir, yang menjual kerajinan tangan premium untuk kalangan atas.
Meskin tak boleh mendokumentasikan apapun, nyatanya museum ibarat ini jauh lebih mengesankan.
Ullen Sentalu Museum
Kawasan Wisata Kaliurang
www.ullensentalu.com
Email: info@ullensentalu.com
Telepon (0274) 880158, 895161
Setelah membeli tiket, kita harus lapor di mbak-mbak yang jaga di pintu masuk. Dialah yang akan mengatur rombongan. Waktu membeli tiket, jangan lupa tanya kapan boleh masuk, terutama jikalau melihat kerumunan di luar pintu masuk. Kalau usang sanggup ditinggal makan dulu atau foto-foto diluar atau main daun. Heheheee....
Tour berlangsung selama 50 menit dan selama itu dihentikan untuk memotret, menyentuh, makan, minum (kecuali jamu kekal muda yang disediakan museum) dan keluyuran sendiri. Tiap rombongan dipimpin oleh seorang guide yang menguasai sejarah Jawa kuno. Mengacu pada peraturan ICOM (The International Council Of Museums), koleksi yang ada tidak diberi keterangan dibawahnya ibarat umumnya museum. Pengunjung hanya akan memperoleh klarifikasi dari kurator atau guide atau pegawai museum.
Begitu masuk, kita eksklusif berjalan di lorong bawah tanah. Arsitektur yang mengingatkan pada kampus ITB memang mengikuti kontur alam dan meminimalisir penebangan pohon. Ada perasaan merinding gimana sih. Heheheee.... Seluruh ruang pamer ber-AC dan higienis banget, sehingga pengunjung merasa nyaman dan tidak kelelahan.
Obyek tour dibagi 3 kompleks, tapi susah ya membedakannya sebab perasaan muter-muter di labirin. Di kompleks pertama (Guwo Selo Giri) menampilkan koleksi yang banyak bekerjasama dengan kesenian dan kekuasaan. Ada seperangkat gamelan (Kyai Kukuh), lukisan-lukisan dan arca. Ada pula silsilah yang menjelaskan bahwa kerajaan-kerajaan di Jogja dan Solo yang kini terbagi 4, yaitu keturunan Hamengku Buwono, Pakualam, Mangkunegoro dan Paku Buwono itu berasal dari Panembahan Senapati yang menikah dengan seorang putri dari Pati dan menghasilkan Dinasti Mataram yang berjaya dimasa Sultan Agung.
Relief miring menggambarkan keprihatinan terhadap berkurangnya perhatian terhadap budaya Jawa. |
Ruang Tineke (nama Belanda dari GRAj Koes Sapariyam) menggambarkan bahwa jaman dulu sudah dikenal sikap galau. Ceritanya, Tineke menyayangi seseorang dan tidak direstui. Tineke pun galau. Sahabat dan bibi-bibinya mengiriminya surat-surat santunan dan puisi-puisi untuk menyemangati. Akhirnya Tineke nekad, menikah dengan kekasihnya itu hingga dikeluarkan dari istana. Restu gres diperoleh 20 tahun kemudian. Sayang, Tineke wafat tak usang sesudah itu.
Ruang khusus lainnya yaitu Ruang Putri Dambaan yang dipersembahkan untuk Gusti Nurul. Tak kurang dari para pejabat tinggi negara, putra mahkota, raja-raja dan presiden Indonesia kepincut dengan kecantikannya. Dari foto-fotonya terlihat bahwa Gusti Nurul ini memang sangat bagus ibarat bintang film. Apalagi ia juga terpelajar menari dan cerdas bertutur kata. Bahkan sepintas ibarat bintang-bintang Hollywood klasik. Namun Gusti Nurul menolak cinta para laki-laki berkuasa tersebut sebab ia menentang poligami. Akhirnya Gusti Nurul menikah dengan seorang perwira yang masih kerabat. Beliau masih hidup dan kini tinggal di Bandung.
Selain putri-putri tersebut, ada juga sih pangeran gantengnya, yaitu Pangeran Bobby. Keluarga kerajaan dulu sangat modis untuk jamannya. Sepatu-sepatu dan baju-bajunya keren-keren dan terlihat anggun. Sama dengan keluarga kerajaan Inggris yang populer suka high class fashion hingga sekarang. Namun demikian, mereka selalu mengenakan pakaian tradisional Jawa saat diundang ke program resmi ibarat makan malam meski berada di Eropa.
Kompleks yang ketiga yaitu Ruang Sasana Sekar Bawana yang mempunyai banyak koleksi wastra atau kain dan beberapa perhiasan. Disini kita membedakan kain batik Jogja (berlatar putih) dan Solo (berlatar coklat). Ada satu motif zigzag yang kenali kini sedang tren tapi warna-warni.
Ruang pamer terakhir berisi arca-arca dan lukisan raja-raja. Di ruangan ini guide memperlihatkan aneka macam kutipan filosofi hidup dari Sultan HBIX dan simbol-simbol yang ada pada arca-arca. Misalnya "ngemut inten" artinya tidak banyak berkata tapi melaksanakan pekerjaan yang mulia bagi negara.
Disuatu ruang terbuka, barulah kita diperbolehkan foto-foto. Disini ada prasasti Jawa yang sengaja dibentuk miring untuk menggambarkan keprihatinan pengelola Museum Ullen Sentalu terhadap makin berkurangnya minat melestarikan budaya Jawa.
Jelang gerbang keluar, ada restoran diatas bangunan. Tapi sebab sudah lebih dulu kenyang, kami tidak naik keatas. Dibawahnya ada butik souvenir, yang menjual kerajinan tangan premium untuk kalangan atas.
Meskin tak boleh mendokumentasikan apapun, nyatanya museum ibarat ini jauh lebih mengesankan.
Gerbang keluar. |
Ullen Sentalu Museum
Kawasan Wisata Kaliurang
www.ullensentalu.com
Email: info@ullensentalu.com
Telepon (0274) 880158, 895161
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon