Selasa, 09 Oktober 2018

Info Tempe Pedro Jogja

Duplicate www.burselfwoman.com 11 Februari 2011
Setelah harga cabe mencekik, kini giliran harga kedelai melonjak. Petani mengancam demo. Tapi saya tidak akan menulis perihal harga kedelai, alasannya ialah tidak mengerti. Saya akan menulis perihal yang saya tahu saja, yaitu tahu dan tempe.
Orang berjualan tempe biasanya juga berjualan tahu. Mungkin alasannya ialah materi baku sama sehingga tidak ada salahnya sekalian dibuat. Padahal proses pembuatannya berbeda. Proses pembuatan tahu lebih rumit dibandingkan tempe. Saya sendiri belum pernah menyaksikan proses pembuatan tahu. Sedangkan pembuatan tempe sudah pernah saya saksikan.
Tempe merupakan masakan orisinil Indonesia. Hati-hati jangan hingga diklaim negara lain. Sementara tahu ialah masakan orisinil China. Kita mengolahnya sebagai lauk, snack dan juga sayur. Khasiatnya cukup banyak antara lain melawan radikal bebas, mencegah penuaan, mencegah penyakit jantung, mencegah kanker dan sebagainya. Silakan baca secara lengkap di wikipedia.
Berapa kali anda makan tempe dan tahu dalam seminggu? Setiap hari? Keduanya memang masakan bergizi dan murah. Namun jangan sembarangan pula membelinya. Jika anda membeli dipasar, terutama tahu, air peremdam berbau asam mengatakan tahu sudah terlalu usang disimpan penjual. Tahu terlalu kenyal juga mengatakan banyaknya zat pemanis berbahaya ibarat formalin yang heboh beberapa waktu lalu. Demikian pula tahu yang gampang hancur.
Selama ini, saya lebih suka berlangganan tahu yang keliling dari rumah-rumah. Bentuknya lebih meyakinkan dan masih hangat. Tidak ada busuk asam. Harganya juga sangat murah Rp 3.000,- per 10 biji. Tidak perlu pusing memasak tahu gres ibarat ini. Hanya dengan membumbui bawang putih, ketumbar dan garam, tahu sanggup digoreng setengah matang. Rasanya gurih segar. Tukang tahu keliling biasanya juga membawa susu kedelai. Anak-anak sangat menyukainya. Sewaktu di Batam dulu, penjual tahu keliling juga membawa pinggiran tahu yang keras. Pinggiran tahu ini sangat enak diolah sebagai sambel goreng.
Sewaktu kecil, tetangga kami ialah pembuat tempe tradisional. Saya kerap membantu mereka menciptakan tempe meski tidak dibayar. Saya bahagia sekali terlibat dalam suatu proses produksi dan selalu ingin tau ingin tahu.
Jadi, kedelai direbus dulu. Setelah itu dikelupas. Cara mengelupasnya, kedelai ditaruh dikeranjang bambu kemudian diinjak-injak dengan kaki. Jangan jijik, ya. Memang waktu itu masih tradisional, belum ada alat bantu. Sementara itu seorang lagi menimba air kemudian menggelontorkan ke keranjang tersebut untuk sekalian membersihkan. Air mengalir keluar di sela-sela anyaman bambu. Jaman dulu juga belum ada air ledeng. Setelah itu kedelai direndam, dicuci lagi dan diragi. Katanya, jikalau pembersihan tidak bersih, peragian sanggup gagal. Proses lain yang saya sukai ialah membungkus. Di tempat kami waktu itu yaitu Madiun, tempe dibungkus dengan daun jati. Pembuatnya hidup serba kekurangan, makanya proses pembuatan tempe itu dilakukan dengan sangat sederhana pula.
Beberapa tahun kemudian saya berkesempatan untuk berkunjung ke pabrik tempe semi modern di Patangpuluhan, Yogyakarta, milik Pak Pedro, tokoh Ketoprak yang sering menerima tugas sebagai orang menyebalkan dan tukang mengadu domba. Pabriknya tidak terlalu besar didalam gang. Namun proses ibarat perebusan, pengelupasan dan peragian sudah menggunakan sistim ban berjalan sederhana. Karyawan juga menggunakan baju bersih. Tempe Pak Pedro ini dibungkus plastik.
Tekstur tempe yang dibungkus dengan plastik umumnya lebih padat jikalau dibandingkan dengan tempe yang dibungkus daun. Tempe jaman kini tidak lagi dibungkus bijian, melainkan batangan. Mungkin alasannya ialah proses pembuatannya lebih gampang dan tidak memerlukan banyak tenaga kerja, yang berarti mengirit biaya produksi.
Semoga pemerintah mengambil tindakan atas melonjaknya harga kedelai ini. Bangsa kita boleh miskin tapi dihentikan bodoh. Orang miskin harus tetap sanggup membeli lauk murah meriah tapi bergizi ini, semoga kelak bawah umur mereka pandai dan tidak miskin lagi. Hidup tahu tempe!

Info Tempe Pedro Jogja Rating: 4.5 Diposkan Oleh: anton

Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
Terima kasih sudah berkomentar