Taman Badakan terletak di Jl. Ade Irma Suryani Magelang. Jika anda menuju Semarang dari arah Jogja lewat dalam kota, niscaya akan melewati Taman Badakan. Sebenarnya berdasarkan saya, Taman Badakan kurang pas disebut taman. Tempat ini tidak terawat, panas, dilengkapi beberapa patung binatang temasuk badak.
Dulunya ini daerah makan bakso yang enak. Baksonya hanya satu
sebesar bola tenis, sudah niscaya kenyang satu porsi saja. Namanya aku lupa, tapi letaknya persis didepan Museum Sudirman. Rupanya banyak orang melihat peluang untuk berusaha ditempat ini, maka daerah ini sangat ramai ibarat sekarang. Penjual bakso tidak hanya satu tapi banyak. Tempat yang dulu jadinya menyempit. Selain itu ada pula yang berinovasi sehingga disini dikenal pula bakso kerikil. Saya belum pernah mencoba. Geli sih melihat kecil-kecil gitu. Hehehee….Saya ke Taman Badakan hanya bila pulang kampung Idulfitri saja, sehabis bosan makan ketupat. Itupun alasannya ialah warung lain belum banyak yang buka. Saya sendiri kurang suka alasannya ialah tempatnya kotor. Selain itu aku sensitive msg. Bakso disini memakai msg berlebihan. Pelengkap bakso ialah gorengan dan kerupuk pothil. Pothil itu bahasa Jawa, artinya patah. Mungkin saking kerasnya, kerupuk ini sanggup mematahkan gigi orang. Hahahaaa…. Tapi bila dicelupkan ke kuah bakso rasanya tidak mengecewakan dan yang niscaya lebih empuk.
Sayang walikota tidak punya rencana untuk menata para penjual bakso ini. Walikota sanggup menuntut kebersihan pada para penjual alasannya ialah ini ialah taman kota, milik publik. Selain itu, walikota sanggup menata daerah jualan supaya lebih sedap dipandang mata selayaknya taman, bukannya terpal warna warni pating tremble (Aduh, bahasa Indonesianya apa ya?) ibarat kini ini.
Didalam taman sendiri berjubel orang berjualan atau menyediakan mainan anak. Ada gelembung sabun (sebul-sebulan), kemudi putar mini, odong-odong, mandi bola, mobil-mobilan baterai, balon, mincing ikan-ikanan plastic, pokoknya macam-macam. Bagi belum dewasa sih ini surga, tinggal bagaimana cara mereka memeras orangtua mereka. Hihihiii… Tapi bagi saya, suasananya sangat semrawut dan gerah. Sama sekali tidak nyaman selayaknya sebuah taman kota.
Didepan Taman Badakan terdapat Museum Sudirman. Sayang sekali aku belum pernah masuk ke daerah yang sangat bersejarah ini, alasannya ialah belum ada kesempatan untuk kesana di hari kerja. Mungkin museum sanggup agak fleksibel untuk buka dihari libur pada jam tertentu supaya sanggup menjadi daerah alternative liburan selain ke mal.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon