Jumat, 15 Februari 2019

Info Bakmi Pak Rebo (Ting Ijo) Jogja, Semenjak Indonesia Belum Merdeka

Ting ijo (lampu ting hijau) didepan warung.
Bakmi Pak Rebo yakni satu diantara bakmi jowo yang legendaris di Jogja. Bakmi Pak Rebo berdiri semenjak tahun 1940, padahal kita merdeka tahun 1945. Wuih sudah melewati masa-masa merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI. Orang Jogja usang mengenal Bakmi Pak Rebo sebagai Bakmi Ting Ijo. Ting ijo yakni lampu gantung yang dijaman dahulu kadang diisi minyak tanah atau spiritus. Kalau kini dalamnya sudah pakai neon / lampu TL tapi covernya tetap berwarna hijau agar ciri khasnya tidak hilang.
Dapur didepan dan live music.
Warung Bakmi Pak Rebo mempunyai interior sederhana dengan delapan meja. Gerobak bakmi diletakkan di pintu masuk sehingga pembeli dapat melihat pesanannya disiapkan. Seperti umumnya bakmi jowo, Bakmi Pak Rebo juga dimasak satu persatu meskipun ada pesanan yang sama. 
Bakmi goreng yang pucat tapi rasanya enak menyerupai pasta.
Tak perlu terlalu khawatir menunggu proses memasak yang satu persatu itu alasannya yakni selain wajannya ada dua, juga kita akan dihibur oleh penyanyi yang merangkap pemain gitar. Bapak-bapak ini sudah tampil disitu semenjak lama, menyanyikan lagu-lagu usang dengan bunyi yang merdu, baik berbahasa Indonesia maupun Inggris. Waktu saya kesana, bapak itu gres simpulan merokok dan eksklusif menyambar gitar mengalunkan The Autumn Leaves, lagu favorit saya sepanjang masa. :))
Bakmi godog yang juga pucat tapi lezat. Bisa dipesan pakai kecap, tergantung selera.
Bakmi Pak Rebo mengatakan aneka macam sajian olahan bakmi khas Jogja dalam tiga pilihan cara memasak: goreng, rebus dan nyemek. Nyemek itu tidak kering tapi kuahnya tidak sebanyak bakmi rebus. Jika bakmi umumnya memberi pilihan Istimewa atau istimewa, Bakmi Pak Rebo agak berbeda dengan mengatakan perhiasan paha ayam, dada ayam, ceker dan jerohan. Tambahan tersebut disuwir-suwir dan dicampurkan. Semua tampilan bakmi disini pucat tapi dapat minta diberi kecap jikalau suka.
Tidak disemat lidi tapi paku heheheee.
Menurut saya sih lebih enak dimakan ditempat alasannya yakni masih panas-panas. Tapi enggak mengecewakan juga kalau dibawa pulang. Paling-paling kaget aja alasannya yakni disemat paku hahahaaa.... Paku ini juga sudah dipakai semenjak dulu, entah apa pertimbangannya. Mungkin alasannya yakni tidak gampang patah atau berpartisipasi dalam save tress. Heheheee.... Yang jelas, harga materi bangunan yang terus melangit belum menciptakan pengelola warung beralih ke lidi.
 
Harga di Bakmi Pak Rebo tidak mahal. Di waktu Idulfitri rata-rata dibawah Rp 20.000,-. Bagi yang belum pernah kesini, cari saja lampu ting ijo didepan warung. Jika dari arah Jogja, letaknya sesudah Purawisata tapi sebelum perempatan ke arah Jl Parangtritis. Memang didepan warung ada spanduknya tapi alasannya yakni penerangan tidak terlalu benderang, sering terlewat.

Bakmi Pak Rebo
Jl. Brigjend Katamso
Yogyakarta
Hp. 08175410904

Info Bakmi Pak Rebo (Ting Ijo) Jogja, Semenjak Indonesia Belum Merdeka Rating: 4.5 Diposkan Oleh: anton
Terima kasih sudah berkomentar