Di rumah makan bukannya mau makan, kok malah bersantai?
Memang betul, disini banyak yang tiduran, terutama bapak-bapak yang sudah lelah sesudah mengantar keluarga jalan-jalan ke Kaliurang. Moro Lejar ialah sebuah rumah makan dengan konsep gubug atau saung. Dibawahnya ada kolam ikan tapi tidak ada aktivitas menyerupai pemancingan. Karena itu yummy buat tiduran, menyerupai di bale-bale dengan angin semilir dari pertanian. Kebetulan pula moro = datang, lejar = santai atau terang.
Baca juga: Tengkleng Gajah Jogja No 1 Di Dunia
Baca juga: Tengkleng Gajah Jogja No 1 Di Dunia
Paling recommended: Ikan Nila Asam Manis |
Saya tiba kesana beberapa hari sesudah Idulfitri tapi bukan di jam makan, jadi meskipun penuh dengan rombongan keluarga dan reuni masih ada kawasan lah. Tadinya saya keberatan api berhubung seluruh family member setuju, ya okelah berhenti disitu. Saya keberatan alasannya sudah lapar banget. Bayangan saya ihwal rumah makan konsep begini ialah lama. Maklumlah semua pakai proses from the scracth. Penginnya rumah makan padang atau ramesan yang tinggal nyiduk.
Sebetulnya saya sudah beberapa kali kesini.
Moro Lejar dulu pernah ngehits alasannya termasuk salah satu dari beberapa restoran dengan konsep terbuka dengan alam.
Dahulu belum terlalu banyak rumah makan menyerupai ini. Salut juga masih bertahan usang hingga kini ditengah persaingan yang makin ketat. Terakhir kesana tahun kemudian tapi saya lupa pelayanannya bagaimana.
Dalam kondisi ramai begitu, yang terpenting nyari mbak atau mas yang bawa menu. Bisa saja sih nunggu ada yang lewat, tapi takut usang kelaparan. Apalagi saya cari bel atau kentongan pemanggil tidak ketemu. Mas dan mbak disini enerjik semua dan sopan-sopan. Dibandingkan dengan konsep sejenis, termasuk cekatan lah.
Pesanan saya tiba lebih cepat dari prasangka saya.
Masnya minta maaf alasannya menciptakan kami menunggu lama, padahal nggak usang lo.
Soal rasa, semua cocok di pengecap saya. Udangnya juga lumayan, nggak asal ditepung. Yang paling saya rekomendasikan nila asam elok dengan saus dipisah. Seporsi nila terdiri dari beberapa ikan nila kecil. Mengapa sausnya harus dipisah? Supaya kepalanya dapat kita habiskan dulu. Kepalanya itu yummy dan renyah menyerupai keripik. Kami hingga rebutan. Setelah semua kepala habis, barulah tubuh ikan disiram saus.
Menu unik lainnya ialah bir pletok yang rasanya menyerupai wedang ronde tapi isinya selasih. Kami hanya pesan satu alasannya ingin tau saja. Selebihnya pesan es teh dan es jeruk kareana udara di luar tadi panas, kami kegerahan. Bir pletok tidak pakai es.
Harga pas banget dengan porsi dan rasa hidangan yang terhidang. Nggak mahal buat rame-rame.
Nah, jika habis main ke Kaliurang dan lapar, dapat kesini. Rutenya ada di peta ya, nggak susah kok, sejajar saja dengan jalan utama dari Kaliurang.
Gurame bakar madu besar Rp 78.000
Nila asam elok Rp 45.000
Oseng-oseng Rp 10.000
Nasi putih 1 ceting Rp 18.000 (cukup untuk ber 6)
Sambal bawang Rp 3.000
Sambal terong Rp 5.000
Air mineral cup Rp 1.000
Beer pletok Rp. 7.000
Es jeruk nipis Rp 8.000
Udang goreng tepung dan es teh tidak tampak di bon dan saya juga sudah lupa harganya.
Rumah Makan dan Gedung Pertemuan Moro Lejar
Balangan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
Telpon 0274 895035, 895036
Email: morolejar@yahoo.com
Gurame bakar madu besar Rp 78.000
Nila asam elok Rp 45.000
Oseng-oseng Rp 10.000
Nasi putih 1 ceting Rp 18.000 (cukup untuk ber 6)
Sambal bawang Rp 3.000
Sambal terong Rp 5.000
Air mineral cup Rp 1.000
Beer pletok Rp. 7.000
Es jeruk nipis Rp 8.000
Udang goreng tepung dan es teh tidak tampak di bon dan saya juga sudah lupa harganya.
Rumah Makan dan Gedung Pertemuan Moro Lejar
Balangan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
Telpon 0274 895035, 895036
Email: morolejar@yahoo.com
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon