Baru-baru ini rendang telah dinobatkan sebagai salah satu kuliner terlezat didunia. Rendang dijual di rumah-rumah makan Padang yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Bahkan kalau anda jalan-jalan ke Singapura, dan galau mendapat kuliner halal, datangi saja food court yang umum tersebar di Singapura, biasanya terdapat stan masakan
Padang. Ketika melaksanakan perjalanan dari Jawa ke Sumatra lewat jalan darat beberapa waktu lalu, aku mencicipi sesuatu yang unik, yaitu papan “Tahu Sumedang” yang ada disetiap kota, hingga di kota-kota kecil di Sumatra.
Berbeda dengan rendang, tahu Sumedang amat sangat jarang menggunakan merk. Hanya “Tahu Sumedang”. Sementara rendang yaitu salah satu dari sekian banyak sajian yang dijual di rumah makan Padang. Padahal rumah makan Padang ini masih pula punya merk, contohnya Bundo Kanduang, Sederhana, Kota Buana dan sebagainya.
Sedangkan tahu Sumedang selalu merupakan jualan tunggal. Meskipun daerah jualannya menyatu dengan sebuah rumah makan, si tahu |sumedang ini selalu diberi daerah tersendiri dan diberi papan nama sendiri.
Namun demikian, tahu Sumedang terdahsyat tentu saja yang ada di kota Sumedang, Jawa Barat. Rasanya gurih, isinya tebal. Harganya satu keranjang seharga Rp 10.000 saja, mendapat 20 potong tahu berikut cabai rawit. Sedangkan tahu Sumedang di kota lain, setidaknya yang pernah aku makan di Jawa Tengah dan Riau tengahnya berongga dan rasanya asal asin.
Karena kebanyakan tidak ber-merk dan hanya bertanda “Tahu Sumedang”, karenanya itu menjadi materi bercandaan. Ketika hingga disuatu kota kecil yang sepi antara Bandar Lampung dan Palembang, aku melihat papan “Tahu Sumedang”. Serta merta aku menyelutuk, “Loh, kok gres hingga Sumedang?”
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon