Dari jendela kamar |
Website: http://www.hotelcapitol-kualalumpur.com/
Awalnya aku sudah booking suatu hotel melalui Agoda, atas rekomendasi sebuah blog. Waktu itu aku keukeuh harus mendapat hotel di Jl. Bukit Bintang, yang menurut review banyak blog yaitu daerah turis semacam Malioboro Jogja. Tapi sebab aku sudah mengambil banyak pelajaran dari beberapa perjalanan sebelumnya, aku tetap mencari review dari blog-blog pribadi wacana hotel tersebut. Ada sebuah blog yang menulis bahwa hotel tersebut terlalu berisik dengan kehidupan malam disekitarnya dan sepreinya gatal. Karena feeling saya tak enak, aku eksklusif minta pembatalan. Saya terpaksa harus menunggu beberapa dikala untuk memesan hotel lain, menunggu refund ke kartu kredit. Ternyata feeling aku
benar, hotel tersebut kumuh tampak luarnya dan tertutup pembangunan monorail. Pokoknya kacau sekali penampilannya.
Batal menginap disini |
Perlu waktu usang untuk riset dan tanya-tanya lagi. Akhirnya
aku berkesimpulan, standar tarif hotel di Kuala Lumpur nyaris sama dengan di Jakarta. Kaprikornus bila ada rekomendasi hotel bertarif Rp 250.000,- berarti fasilitasnya ibarat itulah di Jakarta.
Akhirnya aku mencari hotel lain yang available di Agoda dengan tarif antara Rp 500.000 - Rp 700.000,- yang aku perkirakan fasilitasnya akan sebanding dengan Hotel Ibis disini. Ternyata hotel-hotel ibarat itu banyak yang tidak terletak di Jl Bukit Bintang. Meski masih keukeuh ingin menginap di Jl Bukit Bintang, balasannya aku putuskan mengambil hotel Capitol yang terletak di Jl Bulan.
Pintu lobi Hotel Capitol |
Ternyata, Jl Bukit Bintang tidak sama dengan Malioboro. Toko-toko dan hotel disini kecil-kecil saja. Hotel-hotel besar terletak di jalan sekitarnya, yang sebetulnya cuma satu menit ditempuh dengan jalan kaki. Begitu hingga aku eksklusif bahagia sebab hotel ini bersahabat kemana-mana. Disebelah ada Seven Eleven yang di twitter kondang di Jakarta, tapi di daerah aku tidak ada. Tinggal nyebrang banyak rumah makan, serta ada Plaza Low Yat yang populer dengan sentra gadgetnya dan Plaza Sungei Wang. Dari stasiun monorail juga dekat, tinggal jalan kaki melipir pagar proyek monorail.
View dari tempat tidur |
Petugas hotel sangat ramah dan mereka ingat sebelumnya kita sudah memesan kamar dengan Petronas Twin Tower view bila ada yang kosong, sebab sementara masih penuh. Sehari setelahnya, begitu ada yang kosong, mereka eksklusif memberitahu dan membantu pindah kamar. Tidak ibarat hotel ditempat lain yang sudah pasti free breakfast, disini merupakan pilihan sebab banyak turis yang pagi-pagi sudah memulai petualangannya dan sarapan diluar hotel.
Fasilitas yang disediakan standar hotel bintang tiga, bahkan diberi extra pillow. Cuma yang tampak berlebihan yaitu disediakannya peralatan setrika. Baru kini aku mendapat peralatan seterika. Sangat bermanfaat bagi pelancong yang tidak suka membawa baju terlalu banyak. Tapi aku niatnya melancong, jadi ogah setrika. Heheheee... Layanan housekeeping juga ibarat yang aku harapkan, cling tiap aku buka pintu sekembalinya dari jalan-jalan dan handuk baru. :D
Zoom Petronas Twin Tower dari jendela kamar |
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon