Suka Bonjovi? Waktu mak Indah Nuria melempar tema My Dreamy Vacation, pikiran aku pribadi melayang ke lagu Thank You For Loving Me ini. Bukannya aku enggak pengin umroh dan sebagainya ya, hahahaaa.... I just want to be honest that Bonjovi's video was the first to come across my mind.
It's a very romantic song and video. Kalau berdasarkan aku sih malah yang paling romantis yang pernah ada. Meskipun pribadi punya ide untuk menggarap GA ini, tapi cukup usang menyelesaikannya sebab harus bolak-balik ngecek si ganteng Jon yang lagi nyanyi untuk saya. Hihihiii.... Sesekali juga menyeka airmata haru melihat sepasang kakek nenek yang masih mesra.
Saya membayangkan duduk bersama orang yang paling aku cintai di erat Trevi Fountain (Roma, Italia), tak melaksanakan apa-apa, tak pegang gadget, enggak foto selfie, hanya duduk di dingklik Richie Sambora & Jon menikmati sore. Or maybe do a little bit crazy thing like riding a scooter around the fountain.
Klik untuk melihat sumber gambar |
Dalam suatu wawancara, Jon menyampaikan jika lagu ini diilhami oleh film Meet Joe Black yang dibintangi si ganteng satunya lagi, Brad Pitt. Brad memerankan seorang malaikat yang meminjam tubuh seorang pria muda untuk menemani seorang pria bau tanah menjelang ajal. Ternyata, malaikat sanggup takluk pada cinta. Joe Black jatuh cinta pada Susan, anak pria bau tanah itu. Bahkan Tuhan pun tak tega merenggut kebahagiaan Susan ketika saatnya tiba. Roh pria muda itu dikembalikan ke raganya, semoga Susan sanggup mempunyai kesempatan lebih usang untuk bahagia.
Yang paling mengesankan dari film Meet Joe Black ialah nasehat Bill Parish, pria bau tanah yang diperankan oleh Anthony Hopkins pada Susan:
Yang paling mengesankan dari film Meet Joe Black ialah nasehat Bill Parish, pria bau tanah yang diperankan oleh Anthony Hopkins pada Susan:
Love is passion, obsession, someone you can't live without. I say, fall head over heels. Find someone you love like crazy and who will love you the same way back. How do you find him? Well, you forget your head, and you listen to your heart. And I'm not hearing any heart. Cause the truth is, honey, there's no sense living your life without this. To make the journey and not fall deeply in love, well, you haven't lived a life at all. But you have to try, cause if you haven't tried, you haven't lived.
Wah, my dreamy vacation penuh dongeng cinta ya? Tapi menyerupai apa sih sejarah Trevi Fountain ini? Apakah sejarahnya seromantis penampakannya?
www.trevifountain.net |
Jaman Sekolah Menengan Atas dulu, aku suka berlama-lama di perpustakaan sekolah untuk membuka-buka buku ensiklopedia kisah-kisah kekaisaran dan kerajaan di Eropa, dari mulai Eropa Barat sampai Eropa Timur. Untuk beli ensiklopedia menyerupai itu sanggup saja sih, tapi bapak aku harus jual motor. Yang paling aku sukai dari ensiklopedia itu ialah gambar-gambarnya, yang sejenis dengan pahatan Trevi Fountain ini.
Sejarah panjang Trevi Fountain sanggup dibaca dengan lengkap di situs resminya, www.trevifountain.net, yang dimulai dari kurun 19 SM oleh Marcus Vipsanius Agrippa. Ia menciptakan terusan untuk mengalirkan air yang akan digunakan sebagai semacam sauna. Diujung terusan yang terletak di Gereja St Ignasius, terdapatlah sebuah air mancur.
Air mancur tersebut sempat diperebutkan dalam suatu perang, sempat kering, sempat dilombakan untuk menentukan design kolam terbaik dan sempat pula diganti arah patungnya semoga sanggup terlihat dari istana. Dalam pembangunannya, sempat terhenti pula sebab kehabisan dana. Seperti proyek-proyek kini ya? Bentuk yang menyerupai kini ini ialah design Nicola Salvi yang dipilih sebab paling murah. Setelah pemugaran, Trevi Fountain dialirkan pertama kali tahun 1743 dan diresmikan oleh Paus Benedict XIV.
If my dreamy vacation comes true, I would love to throw my lucky coins to the Trevi Fountain, hoping to come back still as in love couple.
Thank you for loving me / For being my eyes when I couldn't see / For parting my lips when I couldn't breathe / Thank you for loving me....
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon