Sabtu, 23 Februari 2019

Info Berwisata Di Pekanbaru Aja

Meskipun Pekanbaru tidak sebesar Jakarta, tapi ada yang sama tiap tanggal merah apalagi libur kejepit, yaitu kota mendadak lengang, tidak banyak kendaraan kemudian lalang. Kemana perginya orang Pekanbaru?

Tugu Ikan Selais, ikon kota Pekanbaru. Fotonya kabur sebab dihentikan berhenti disini. Dokumentasi pribadi.
Sudah menjadi kebiasan orang Pekanbaru bedol kota ke Sumatra Barat, umumnya ke Bukittinggi yang hanya berjarak tempuh lima jam atau ke Padang yang sanggup ditempuh dalam delapan jam. Sumatra Barat memang memperlihatkan banyak pilihan tujuan liburan. Bukittinggi misalnya, jangan harap sanggup mendapat tempat menginap kalau tidak memesan hotel sebulan sebelumnya di masa liburan. Dari plat kendaraan yang berseliweran sanggup dipastikan sebagian besar yaitu wisatawan asal Riau. Ini berarti, pendapatan Riau yang sangat besar dari sektor pertambangan dan perkebunan dibelanjakan ke propinsi tetangga tiap liburan tiba. Sayang, ya?
Apakah Riau tidak punya obyek wisata yang menarik? Tentusaja punya. Dua bulan kemudian saya berkesempatan menjelajah Taman Nasional Tesso Nilo dan Hutan Kerumutan yang masih alami. Jika untuk kesana perlu perencanaan yang matang, bagaimana kalau diseputaran Pekanbaru, ibukota Riau, saja? Tidak perlu persiapan yang berlebihan, cukup stater motor atau kendaraan beroda empat dan bawa uang saku untuk beli nasi rames Rp 7.000 seporsi. Enggak percaya? Yuk, kita buat daftarnya. :D

LANDMARK
Penanda wilayah Pekanbaru yang paling terkenal yaitu Perpustakaan Soeman HS. Ini yaitu landmark terunik. Dimana lagi di Indonesia perpustakaan sanggup menjadi ikon utama sebuah kota? Ini juga memperlihatkan literasi mendapat tempat yang sangat tinggi dimata pemerintah kawasan dan masyarakat. Masyarakat Melayu memang terkenal menjunjung tinggi sastra dan budaya. Bukankah bahasa Melayu menjadi cikal bakal bahasa Indonesia?
Perpustakaan Soeman HS yang berbentuk buku raksasa terbuka. Dokumentasi pribadi.
Beda dengan perpustakaan lain yang biasanya tertutup, masyarakat darimana pun sanggup masuk ke perpustakaan Soeman HS dan memakai kemudahan yang ada, antara lain membaca ribuan koleksi buku, memakai ruang diskusi kedap suara, membaca koran dan majalah, memakai komputer, mengajak anak bermain interaktif dan banyak lagi. Makara seluruh anggota keluarga, dari balita hingga kakek-nenek sanggup diajak kesini.
Di perpustakaan Soeman HS ini parkir gratis. Transportasi juga gampang sebab letaknya di Jl Sudirman, sempurna di tengah kota. Ada kantin murah dan musholla. Ruangan-ruangannya adem ber-AC, serta sudah niscaya free wifi. Seharian disini betah deh. Jangan lupa foto-foto sebelum pulang dengan latar belakang tugu pena raksasa, relief Gurindam 12 atau gedung perpustakaan yang berbentuk buku terbuka ini.
Olahraga pagi di halaman mesjid An Nur Pekanbaru. Dokumentasi pribadi.
Selain Perpustakaan Soeman HS, Pekanbaru juga mempunyai Mesjid Agung An Nur yang juga di tengah kota. Mesjid ini terkenal sebab kemegahan dan arsitekturnya yang khas Melayu. Sepintas, mesjid ini menyerupai bangunan dari negeri seribu satu malam Aladin heheheee.... Tapi memang begitulah ciri khas mesjid di tanah Melayu Riau, yaitu mempunyai kubah lingkaran dan bercat warna terang. Di pagi hari, halaman mesjid penuh masyarakat yang berolah raga, tidak peduli dari suku atau agama apapun, asal berpakaian sopan. Halaman mesjid juga sering dipakai untuk pameran. Jika tiba di malam hari, mesjid An Nur mempunyai pencahayaan yang sangat indah.

WISATA ALAM
Pekanbaru memang tidak punya pantai dan gunung, tapi tetap punya wisata alam dong. Untuk program gathering kecil sanggup dilakukan di Alam Mayang, yang lokasinya di pinggir kota Pekanbaru, di Jl Imam Munandar, Tangkerang. Disini ada danau kecil dan banyak permainan anak-anak. Bapak-bapak sanggup memancing di danau tersebut. Pepohonannya masih rindang sehingga lezat untuk menggelar tikar dan duduk-duduk lesehan. Alam Sunbulat ini dikelola oleh swasta, jadi dikenakan tiket masuk. Tapi enggak mahal kok.
Salah satu sisi Danau Buatan Pekanbaru. Dokumentasi pribadi.
Ada lagi yang namanya danau Buatan di kawasan Rumbai. Dinamakan danau Buatan sebab tidak terjadi secara alami tapi sebab dibendung. Meski demikian, kini tak ubahnya menyerupai danau alami lainnya. Karena lebih luas dari Alam Mayang, danau Buatan mempunyai lebih banyak atraksi atau permainan. Disini juga ada perkampungan yang mengusahakan tambak ikan. Danau Buatan dipakai pula untuk lomba dan latihan olahraga air menyerupai dayung dan ski air. Danau ini dikelola oleh Pemda. Tiket masuknya cukup murah. Di sepanjang danau banyak warung, tapi tak sedikit pula yang membawa bekal dari rumah.

WISATA SEJARAH
Pipa angguk didepan Museum Sang Nila Utama Pekanbaru. Dokumentasi pribadi.
Ingin mengenal budaya Melayu Riau tanpa perlu mengelilingi Riau yang sangat luas ini? Datang saja ke Museum Sang Nila Utama di Jl Sudirman. Di museum ini terkumpul artefak yang mewakili perkembangan masyarakat Riau dari jaman purbakala. Museum Sang Nila Utama juga dilengkapi dengan replika rumah suku terasing Sakai dan aneka macam cara hidup masyarakat. Ada pula pojok khusus wacana sejarah dan miniatur proses pengeboran minyak Riau yang merupakan minyak bumi dengan kualitas terbaik didunia. Museum Sang Nila Utama tidak hanya menyimpan benda sejarah yang berupa benda mati, tapi juga dihidupkan dengan aneka macam event menarik oleh komunitas Riau Heritage. Salah satu kegiatannya yaitu pengunjung sanggup berguru membatik dengan motif khas Riau.

WISATA SENI BUDAYA
Atraksi budaya sangat kental dengan budaya Melayu. Pantun yaitu salah warisan budaya Melayu yang memperkaya khasanah budaya Nusantara. Salah program budaya yang sangat meriah yaitu Petang Megang sebelum bulan Ramadhan. Acara yang diadakan di Sungai Siak dibawah jembatan Leighton ini selalu dibanjiri peserta. Atraksi yang paling dinantikan yaitu berburu belibis yang dilepas panitia ke sungai. Peserta boleh membawa pulang belibis yang ditangkapnya.
Bulan Mei 2014 ini, gubernur Riau meresmikan Museum Tionghoa di anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah. Ya, suku bangsa pendatang menyerupai Tionghoa juga mendapat tempat yang baik di Riau. Di Pekanbaru sendiri, warga Tionghoa mengadakan Festival Imlek tiap tahun di Jl Karet. Festival tersebut selalu penuh pengunjung dari aneka macam etnis. Lampion yang mendominasi langit Jl Karet yaitu daya tarik yang besar lengan berkuasa di program tersebut.
Culture Night di depan Anjung Idrus Tintin (halaman Bandar Serai) Pekanbaru. Dokumentasi pribadi.
Ada sebuah bangunan yang identik dengan acara-acara kesenian di Pekanbaru, yaitu Anjung Seni Idrus Tintin. Gedung megah ini terletak di kompleks Bandar Serai. Kompleks Bandar Serai  sering dipakai untuk aneka macam kegiatan, contohnya Riau Expo dan Pekanbaru Expo. Anjung Seni Idrus Tintin sendiri mempunyai kemudahan untuk pertunjukkan kesenian tingkat internasional menyerupai konser musik tradisional atau pagelaran tari baik klasik maupun kontemporer.

WISATA HIBURAN
Ingin mengenal ragam masyarakat Pekanbaru dengan cara yang lebih santai? Datang saja ke Jl Diponegoro dan Jl Gajah Mada tiap Minggu pagi. Di kawasan ini diberlakukan Car Free Day tiap Minggu pagi. Masyarakat dari aneka macam kalangan berkumpul untuk sekedar jalan-jalan, mempromosikan komunitasnya, berjualan, senam bersama, sepedaan dan masih banyak lagi. Berlama-lamalah menikmati udara pagi Pekanbaru disini, maka teman-teman akan merasakan atmosfir masyarakat Pekanbaru yang berbeda.
Kuantan Regency Water Park Pekanbaru. Dokumentasi pribadi.
Waterboom yang sedang mewabah sebagai tujuan wisata di Jawa pun melanda Pekanbaru. Di dalam kota sendiri ada Kuantan Regency Waterpark dan Labersa Waterboom. Saat ini juga sedang ada pembangunan sebuah waterboom didalam kota.

WISATA KULINER

Sarapan pagi lontong sayur khas Pekanbaru. Dokumentasi pribadi.
Berwisata itu tak lengkap tanpa berpetualang kuliner. Jangan takut mencoba, meski rata-rata masakan Pekanbaru itu pedas tapi masih kondusif untuk perut. Sarapan di Pekanbaru itu yaitu kegiatan makan yang paling menyenangkan. Orang Pekanbaru bahagia sarapan di warung dengan hidangan utama lontong sayur. Meski demikian masih ada hidangan favorit lainnya, yaitu bubur ayam ala Tionghoa dan lotek. Ya, orang Pekanbaru makan lotek di pagi hari, tidak di siang hari menyerupai orang Jawa. Diantara warung atau rumah makan sarapan yang terkenal yaitu Kimteng, Sarapan Pagi Onen, Kedai Uniang, Bofet Buyung dan sebagainya.
Menu makan siang favorit, udang sungai. Dokumentasi pribadi.
Orang Pekanbaru makan siang dengan nasi rames, atau kalau di Jawa disebut sebagai nasi padang. Tidak usah pusing mencari nasi ampera sebab disetiap ruas jalan niscaya ada. Ketika pertama kali tinggal di Pekanbaru heran juga, berarti orang Pekanbaru itu banyak yang tidak masak dirumah. Heheheee.... Pilihlah hidangan yang jarang ada di kawasan lain, menyerupai udang sungai, ikan pantau, gulai baung atau patin, sambal ikan selai dan sejenisnya. Orang Pekanbaru gemar makan ikan sehingga menunya didomanisasi dengan aneka macam olahan ikan. Jika waktunya cukup luang, cobalah ke rumah makan Tanah Longsor yang berada di tepian sungai Siak. Selain perut kenyang, pemandangannya manis sebab posisi rumah makan yang berada diatas sungai Siak. Rumah makan ini hanya buka hingga jam 15.00
Kerupuk opak, asik dicocol kuah padang. Tebak, mana yang kerupuk jengkol? :)) Dokumentasi pribadi.
Di sore hari, orang Pekanbaru juga suka jajan. Dengan pilihan berlimpah, teman-teman sanggup menyambangi sentra jajan di sepanjang Jl  Sam Ratulangi. Kalau mau agak berat, geser sedikit ada Miso Arifin. Misonya segar dengan kuah bening. Disepanjang jalan ini pula banyak orang berjualan kerupuk opak yang lebar-lebar. Entah seberapa besar wajannya. Kerupuk ini lezat dicocol dengan kuah padang. Tapi jangan keliru ambil kerupuk jengkol bagi yang enggak suka. :D Selain itu rugi kalau enggak merasakan durian dan lemang tapai yang ada didekat jembatan layang Jl Sudirman.
Teh talua (teh telur). Dokumentasi pribadi
Di malam hari, ada pilihan versi ringan atau berat. Untuk versi ringan sanggup membeli nasi goreng atau mie ala Minang tersebar dimana-mana dengan warna merah cabe yang khas. Tapi itu tak selalu pedas kok. Untuk versi beratnya sanggup ke warung-warung cikupunduang di Jl Sudirman yang menghidangkan kuliner menyerupai nasi padang di Jawa. Jangan lupa pesan teh talua (teh telur) untuk menghangatkan diri. Jika cuaca panas, cobalah air akar (sebangsa cincau).

WISATA BELANJA
Keramik di Pasar Bawah (Pasar Wisata). Packing sanggup sesuai seruan biar kondusif dibawa keluar daerah. Dokumentasi pribadi.
Sudah capek bepergian jauh tapi tidak membawa oleh-oleh? Wah, sambutannya niscaya beda heheheee. Pusat perbelanjaan besar di Pekanbaru ada dua, yaitu Pasar Bawah yang merupakan pasar wisata dan pasar Sukaramai. Selain itu ada empat mall di Pekanbaru. Di Pasar Bawah sanggup didapatkan puluhan jenis ikan asin di lantai bawah; souvenir, kuliner kering, karpet, keramik dan songket diatasnya, serta kaos oblong di lantai paling atas. Masih pula toko-toko pecah belah dan karpet di sekitar Pasar Bawah. Di pasar Sukaramai, selain songket, koleksi batik khas Riau-nya lebih banyak.
Oleh-oleh kudapan juga sanggup didapat di toko buah tangan disepanjang Jl Sudirman menuju bandara. Yang sedang ngetop yaitu pancake durian. Meski sanggup dibeli dalam keadaan beku tapi pancake ini cepat lumer. Makara mendingan dimakan sendiri aja di perjalanan, hap! :D
Pancake durian Pekanbaru. Dokumentasi pribadi

Wah, sudah panjang ceritanya, padahal belum semua diceritakan. Pekanbaru sangat menarik untuk dieksplorasi, tak kalah dengan kota-kota di Sumatra Barat. Daripada bedol kota dan terjebak macet yang biasanya hingga berjam-jam, mendingan berwisata didalam kota Pekanbaru aja. Enggak kalah asiknya kok.


Info Berwisata Di Pekanbaru Aja Rating: 4.5 Diposkan Oleh: anton
Terima kasih sudah berkomentar