Suatu hari, seorang sahabat bertanya apakah aku sudah pernah merasakan Sate Ratu?
Sate merah. Bagaimana? Menggiurkan, ya? |
Tentu saja, sudah. Sate Ratu terletak di area Jogja Paradise Food Court, salah satu daerah makan favorit kami sekeluarga di Yogyakarta. Hanya saja waktu itu aku tidak duduk di outlet Sate Ratu, melainkan di food court utamanya. Sate yang aku pesan diantar kesana. Kali ini, sahabat aku itu mengajak aku untuk menikmati Sate Ratu di outletnya, dan ditemani oleh pemiliknya. Wah, seruan yang sangat menarik.
Jogja Paradise Food Court yakni area makan yang nyaman jikalau teman-teman malas dengan ribetnya makan di dalam mall. Halamannya luas dan pemandangannya adem, membuat kita lupa kalau berada di pintu masuk Jogja yang sangat ramai. Jika teman-teman masuk dari arah Magelang atau utara, posisinya berada sehabis fly over Jombor. Jika teman-teman tiba dari arah kota Jogja atau selatan, teman-teman harus memutar dulu di bunderan Jombor. Jangan melanggar plang larangan u-turn, ya. Memutar saja di bunderan untuk berputar arah.
Lalu dimanakah outlet Sate Ratu ini? Letak Sate Ratu ada di ujung belakang sebelah kanan area. Tepatnya dekat panggung terbuka. Kalau membawa kendaraan sanggup parkir ke dalam sampai dekat dekat Sate Ratu. Saya sih lebih bahagia parkir di depan, kemudian jalan kaki dibawah pepohonan rindang. Kalau tidak buru-buru sanggup foto-foto sebentar disitu.
Outlet Sate Ratu tampak sederhana tapi rapi dan bersih. Interiornya diubahsuaikan dengan hidangan utama, yaitu sate merah, untuk membuat suasana yang santai. Tempat pembakaran ada di depan outlet dan mempunyai kapasitas besar sehingga tamu tidak butuh waktu terlalu usang menunggu.
Saya tiba terlambat alasannya yakni jalanan Jogja macet parah dimana-mana akhir kedatangan presiden, demo mahasiswa, rombongan mayat dan penggalangan dana siswa di traffic light. Saya sendiri hampir tak percaya, bagaimana semua sanggup berbarengan menghalangi jalan saya. Ternyata aku memang tiba paling akhir. Disana sudah menunggu teman-teman blogger dan pak Budi Seputro, pemilik Sate Ratu
Pak Budi mengelola Sate Ratu bersama Bu Maria, sang istri. Tapi Bu Maria tidak ikut ngobrol alasannya yakni sibuk melayani tamu, termasuk kami. Pak Budi mengawali perjuangan kuliner sehabis keluar dari dunia entertainment malam, dunia yang bersama-sama sudah memperlihatkan legalisasi terhadap tangan dinginnya. Pak Budi menyebut peralihan ini sebagai pertobatan.
Pertobatan seringkali disertai dengan ujian. Mulanya pak Budi mendirikan Angkringan Ratu, yaitu angkringan dengan konsep premium. Setelah 9 bulan, terlihatlah banyak sekali kekurangan dari konsep tersebut, antara lain alasannya yakni tempatnya yang tidak permanen sehingga menghabiskan energi untuk persiapan berjualan tiap hari dan tentu saja dikala membereskannya sehabis berjualan.
Sejak 2 tahun lalu, Pak Budi fokus dengan Sate Ratu dan pengembangannya. Fokus tersebut tidak hanya terhadap tempat, model berjualan, marketing tapi juga menu. Sate Ratu hanya menjual 3 menu, yaitu sate merah, lilit berair dan ceker tugel. Sate merah dipilih alasannya yakni merupakan best seller Sate Ratu. Sedangkan lilit berair yang penyajiannya cepat dimasukkan ke dalam hidangan sebagai jembatan jikalau tamu sangat ramai sehingga tak perlu melamun menunggu satenya. Tamu sanggup menikmati lilit berair terlebih dulu sambil menunggu sate dibakar.
Kami berkesempatan merasakan sate merah dan lilit basah. Sayang ceker tugelnya tidak ada. Sate merah yakni sate ayam yang dibumbu merah. Teksturnya empuk sekali dan irisannya besar-besar. Rasanya agak pedas. Kalau tidak suka pedas sanggup ditambah kecap. Tapi buat penggemar pedas tampaknya biasa aja deh. Tidak terlalu pedas. Saya suka lilit basahnya.
Uniknya, Sate Ratu sudah dikunjungi oleh tamu dari 67 negara. Peran review pengunjung di situs menyerupai tripadvisor, sangat membantu mempopulerkan nama Sate Ratu di kalangan turis. Review ini tidak didapat dari membayar seseorang atau menyuruh sahabat memperlihatkan review manis disana, melainkan terjadi secara natural alasannya yakni pak Budi rajin berteman dengan tamu-tamunya. Karena itulah, Sate Ratu mendapat Certicate Of Excellence tahun 2017 dan 2019.
Blogger itu bersahabat dengan para pendiri startup. Tapi gres kali ini aku melihat food startup. Bahkan ini bukan startup biasa alasannya yakni sudah lolos dari kurasi Bekraf. Meski "cuma" sate, ternyata banyak ya, penghargaan atau legalisasi yang telah diraih Sate Ratu. Selain itu, masih ada Indonesia Award For Excellent in Restaurant 2019 dan finalis Bango Penerus Warisan Kuliner 2019.
Perjalanan dan pencapaian Sate Ratu sanggup dilihat di website https://sateratu.id/
Selama makan, eh lebih banyak motretnya ding, pak Budi juga bercerita perihal beberapa inspirasi yang ingin diwujudkannya. Semoga Sate Ratu menjadi salah satu tujuan wisata kuliner andalan Jogja.
Tak terasa maghrib sudah tiba. Sayapun pamit dan kembali berusaha menembus padatnya kemudian lintas Jogja yang tidak menyerupai biasanya itu.
Sate Ratu
Jogja Paradise Food Court
Jl Magelang km 6
Yogyakarta
Whatsapp: 08155556666
Wall of fame berupa kesan para tamu dari 67 negara. |
Lalu dimanakah outlet Sate Ratu ini? Letak Sate Ratu ada di ujung belakang sebelah kanan area. Tepatnya dekat panggung terbuka. Kalau membawa kendaraan sanggup parkir ke dalam sampai dekat dekat Sate Ratu. Saya sih lebih bahagia parkir di depan, kemudian jalan kaki dibawah pepohonan rindang. Kalau tidak buru-buru sanggup foto-foto sebentar disitu.
Outlet Sate Ratu tampak sederhana tapi rapi dan bersih. Interiornya diubahsuaikan dengan hidangan utama, yaitu sate merah, untuk membuat suasana yang santai. Tempat pembakaran ada di depan outlet dan mempunyai kapasitas besar sehingga tamu tidak butuh waktu terlalu usang menunggu.
Saya tiba terlambat alasannya yakni jalanan Jogja macet parah dimana-mana akhir kedatangan presiden, demo mahasiswa, rombongan mayat dan penggalangan dana siswa di traffic light. Saya sendiri hampir tak percaya, bagaimana semua sanggup berbarengan menghalangi jalan saya. Ternyata aku memang tiba paling akhir. Disana sudah menunggu teman-teman blogger dan pak Budi Seputro, pemilik Sate Ratu
Pak Budi mengelola Sate Ratu bersama Bu Maria, sang istri. Tapi Bu Maria tidak ikut ngobrol alasannya yakni sibuk melayani tamu, termasuk kami. Pak Budi mengawali perjuangan kuliner sehabis keluar dari dunia entertainment malam, dunia yang bersama-sama sudah memperlihatkan legalisasi terhadap tangan dinginnya. Pak Budi menyebut peralihan ini sebagai pertobatan.
Pertobatan seringkali disertai dengan ujian. Mulanya pak Budi mendirikan Angkringan Ratu, yaitu angkringan dengan konsep premium. Setelah 9 bulan, terlihatlah banyak sekali kekurangan dari konsep tersebut, antara lain alasannya yakni tempatnya yang tidak permanen sehingga menghabiskan energi untuk persiapan berjualan tiap hari dan tentu saja dikala membereskannya sehabis berjualan.
Lilit berair yang aku suka. |
Sejak 2 tahun lalu, Pak Budi fokus dengan Sate Ratu dan pengembangannya. Fokus tersebut tidak hanya terhadap tempat, model berjualan, marketing tapi juga menu. Sate Ratu hanya menjual 3 menu, yaitu sate merah, lilit berair dan ceker tugel. Sate merah dipilih alasannya yakni merupakan best seller Sate Ratu. Sedangkan lilit berair yang penyajiannya cepat dimasukkan ke dalam hidangan sebagai jembatan jikalau tamu sangat ramai sehingga tak perlu melamun menunggu satenya. Tamu sanggup menikmati lilit berair terlebih dulu sambil menunggu sate dibakar.
Kami berkesempatan merasakan sate merah dan lilit basah. Sayang ceker tugelnya tidak ada. Sate merah yakni sate ayam yang dibumbu merah. Teksturnya empuk sekali dan irisannya besar-besar. Rasanya agak pedas. Kalau tidak suka pedas sanggup ditambah kecap. Tapi buat penggemar pedas tampaknya biasa aja deh. Tidak terlalu pedas. Saya suka lilit basahnya.
Uniknya, Sate Ratu sudah dikunjungi oleh tamu dari 67 negara. Peran review pengunjung di situs menyerupai tripadvisor, sangat membantu mempopulerkan nama Sate Ratu di kalangan turis. Review ini tidak didapat dari membayar seseorang atau menyuruh sahabat memperlihatkan review manis disana, melainkan terjadi secara natural alasannya yakni pak Budi rajin berteman dengan tamu-tamunya. Karena itulah, Sate Ratu mendapat Certicate Of Excellence tahun 2017 dan 2019.
Blogger itu bersahabat dengan para pendiri startup. Tapi gres kali ini aku melihat food startup. Bahkan ini bukan startup biasa alasannya yakni sudah lolos dari kurasi Bekraf. Meski "cuma" sate, ternyata banyak ya, penghargaan atau legalisasi yang telah diraih Sate Ratu. Selain itu, masih ada Indonesia Award For Excellent in Restaurant 2019 dan finalis Bango Penerus Warisan Kuliner 2019.
Perjalanan dan pencapaian Sate Ratu sanggup dilihat di website https://sateratu.id/
Sate Ratu sanggup dipesan melalui ojek online. |
Selama makan, eh lebih banyak motretnya ding, pak Budi juga bercerita perihal beberapa inspirasi yang ingin diwujudkannya. Semoga Sate Ratu menjadi salah satu tujuan wisata kuliner andalan Jogja.
Tak terasa maghrib sudah tiba. Sayapun pamit dan kembali berusaha menembus padatnya kemudian lintas Jogja yang tidak menyerupai biasanya itu.
Sate Ratu
Jogja Paradise Food Court
Jl Magelang km 6
Yogyakarta
Whatsapp: 08155556666
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon