Pariwisata di Pulau Bali memperlihatkan berjuta-juta keindahan yang sangat mempesona, dari setiap sudut wilayahnya niscaya ditemui destinasi wisata yang mempunyai keunikan dan daya tarik sendiri. Seperti halnya di Desa Blimbing Sari ini juga tak luput dari penulis utuk di kulas secara detail info wisata yang ada didalamnya.
Nuansa kebudayaan Bali masih sangat kental di Desa Blimbing Sari, yang mana ada dua buah bangunan Gereja yang begitu megah, yakni berada di Banjar Blimbingsari ( Gereja Pniel ) dan di Banjar Ambyarsari ( Gereja Imanuel ). Keduan gereja tersebut dihiasi dengan ornamen ukir-ukiran di setiap sudutnya yang merupakan gesekan khas Bali.
Disetiap bangunan tersebut dibuatkan sebuah bale yang disebut dengan bale Kulkul, yakni tempat dimana kulkul yang terbuat dari kayu digantung. Kulkul merupakan sejenis alat musik yang dipergunakan untuk memanggil para umat biar tiba dan melakukan peribadatan, ( jikalau digereja-gereja lainnya memakai lonceng ).
Keindahan serta keramah tamahan masyarakat Desa Blimbing Sari ialah salah satu dari daya tarik wisatawan untuk berkunjung. ketika ini dibangun tempat wisata yaitu Grojogan. Tempat wisata tersebut selalu rapi dan terjaga kenersihannya, alasannya ialah selalu diadakan kegiatan kegiatan tolong-menolong untuk menyapu, membersihkan desa, mencukur rumput di setiap rumah dan masih banyak lagi kegiatan aktual yang ditujukan untuk menambah keindahan di Desa Blimbing Sari.
Meskipun di tempat Bali identik dengan umat Hindhu, tak memungkinkan untuk selalu rukun dengan agama lain. Hal ini sudah terperinci di Desa Blimbing sari dengan adanya bangunan Gereja sang dapat di bilang sangat megah. Toleransi inilah yang menciptakan banyaknya wisatawan mengyukai dan berminat untuk berlibur desini, alasannya ialah merasa nyaman.
Di setiap hari raya terkhusus hari Natal dan perayaan hari raya lainnya, masyarakat disini selalu semangat dan berantusias memasang penjor. Bahkan ada anggapan warga sekitar, jikalau tidak memasang penjor di hari raya terkesan kurang ramai dan kurang semarak. Kuinikannya tidak cukup itu saja hlo Guys, di ketika mengadakan kebaktian di Gereja umat kristiani juga mempergunakan pakaian watak Bali menyerupai kamben, udeng, kebaya dan lain sebagainya.
Tak luput dari pendetanya yang memimpin program kebaktiaan juga mempergunakan Bahasa khas Bali, satu lagi yang sangat mencirikan watak Bali ialah memakai alat musik gambelan Bali untuk mengiringi Liturgi atau puji-pujian. Moment tersebut juga menjadi daya tarik para wisatawan untuk melihat secara eksklusif bagaimana perpaduan kedua budaya itu dapat terjadi.
Guna mengobati rasa penasaran, berbagai para wisatawan lokal maupun mancanegaraturut hadir dan tidak cukup hanya melihatnya saja. Tetapi ada yang ikut serta bagaimana program ibadah dari suatu agama dapat dikombinasikan sedemikian rupa. Jika pembaca memasuki desa wisata ini, diperbatasan antara Desa Blimbingsari dan Desa Melaya dibangun sebuah pintu gerbang yang disebut dengan nama " Kori Agung ".
Desa Wisata Blimbing Sari berada di di desa Blimbng Sari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia.
Dibawah ini masih ada beberapa obyek wisata yang dapat anda jadikan kegiatan berlibur selanjutnya, jaraknya juga tidak terlalu jauh hlo Guys. Yuk lihat selengkapnya !!!
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon