Hebat ya, ternyata tengkleng no 1 di dunia ada di Jogja heheheee....
Karena kebanyakan olahan daging lebih banyak di selatan Jogja, banyak yang nggak tahu di utara pun punya warung olahan daging yang ngehits. Seputaran Bantul memang populer dengan sate klathak. Bahkan sate klathak yang kini juga banyak di wilayah Sleman, mengaku sebagai cabang dari yang ada di Bantul.
Baca: Sate Klathak Pak Bari
Tengkleng Gajah ini sudah usang ada dan sudah ditulis di beberapa blog.
Tapi gres beberapa hari kemudian saya kesana sebab kebetulan lewat waktu mencari jalan tikus ke candi Ratu Boko. Letak warungnya kalau di Jl Kaliurang km 9,3 belok kanan. Gampang kok, lihat saja di peta di bawah ini. Hanya saja, kalau kemudian lintas ramai, dari Jl Kaliurang kita tidak bisa eksklusif belok kanan menuju warung tersebut sebab pertigaan tempat belokan tersebut ditutup polisi. Makara kita harus u-turn atau lewat jalan kecil sehabis jalan tersebut. Nggak usah bingung, nembus kemana-mana meskipun jalan kecil. Kalau bingung, tanya saja dengan orang-orang di sekitar situ. Di tempat situ ada juga perumahan Gajah. Entahlah semua pakai nama gajah, tapi yang terperinci daging yang dijual bukan daging gajah. Dari kejauhan, meski warungnya sederhana tapi tampak mencolok sebab banyaknya kendaraan beroda empat yang parkir. Manut saja dengan tukang parkir biar semua kendaraan beroda empat bisa muat dan tertata rapi. Biasanya saya eksklusif males kalau didepan sudah terlihat demikian ramainya. Saya bukan orang yang mau antri berlama-lama demi sepiring kekinian. Nggak makan itupun nggak apa-apa, sedapatnya. Tapi berhubung sudah hingga sana, ya sudahlah masuk saja.
Waktu mengatakan bahwa satu jam lagi warung ini tutup, tapi pengunjung masih saja berdatangan. Dan kekhawatiran saya bahwa ini akan berakibat antrian usang yang menciptakan wajah saya masam tidak terbukti. Begitu masuk, segera cari tempat duduk kemudian catatlah pesananmu sendiri. Istimewanya, nasi hanya dihitung per kepala tapi berapa banyak nasi yang sanggup kita makan tidak dibatasi sebab kita mengambilnya sendiri sesuai dengan kemampuan perut. Asik ya?
Meski pengunjung full, semua pesanan di Tengkleng Gajah ini tiba di meja dalam waktu singkat.
Waaah, saya terkesan. Tidak perlu menunggu lama-lama menyerupai di selatan. Yang tiba duluan ialah tengkleng gajah dan gulai. Sedangkan sate goreng agak usang sedikit sebab harus diolah mendadak. Bahkan dikala saya tambah tongseng, eksklusif dihidangkan, jadi tak perlu senewen sebab jeda makan yang lama.
Soal rasa, berdasarkan saya yummy semua. Bumbu tengkleng, gulai dan tongsengnya sangat terasa sebab sudah dimasak sebelumnya berpanci-panci. Beda dengan di selatan yang gres dimasak kalau dipesan sehingga memasaknya terburu-buru. Untuk sate, saya lebih cocok dengan yang di selatan dengan bumbu minimalis sehingga dagingnya sangat terasa. Tapi bukan berarti sate goreng nggak yummy lo, yummy juga legit, bisa menghabiskan banyak nasi.
Untuk sebanding dengan yang di selatan, sama-sama nggak mahal. Bedanya di selatan per porsinya hanya cukup untuk seorang, sedangkan di tengkleng gajah porsinya besar mendingan sharing. Untuk nasi 4 piring, tengkleng gajah, sate goreng, gulai, tongseng dan 4 gelas es teh, saya membayar Rp 145.000,-.
Saya niscaya bakal bolak balik ke Tengkleng Gajah yang mengaku no 1 di dunia ini sebab saya belum nemu saingannya di Jogja.
Update harga Maret 2017
* Sate, tongseng, tengkleng : Rp 35.000 per porsi
* Nasgor kambing Rp 20.000
* Gule Rp 15.000
* Nasi R p 5.000
* Teh, kopi, jeruk: Rp 5.000
* Soft drink Rp 6.000
* Sarparela Rp 10.000
* Jus Rp 7.000
* Soda bangga Rp 12.000
Update harga Maret 2017
* Sate, tongseng, tengkleng : Rp 35.000 per porsi
* Nasgor kambing Rp 20.000
* Gule Rp 15.000
* Nasi R p 5.000
* Teh, kopi, jeruk: Rp 5.000
* Soft drink Rp 6.000
* Sarparela Rp 10.000
* Jus Rp 7.000
* Soda bangga Rp 12.000
Tengkleng Gajah
Jl Kaliurang km 9,3, Bulurejo, Sleman 55582
Telpon (0274) 882512
Buka jam 09.00 - 21.00 (last order 20.30)
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon