Bebek sambal cabai hijau |
Sebenarnya dari rumah aku cukup dekat, jalan kaki saja enggak keringatan. Tapi ya begitulah, malam itu tiba ke restoran ini naik mobil. Meski dekat, semenjak didirikan bulan ampunan tahun lalu, gres dua kali kesini. Sebabnya sebab porsinya kecil. Ternyata pada kunjungan kedua ini, gres tertangkap berair jikalau dimakan ditempat porsinya lebih banyak. Mungkin gotong royong porsinya sama saja, hanya sebab jikalau makan ditempat ditata
lengkap lalap jadi terlihat banyak.
lengkap lalap jadi terlihat banyak.
Ayam panggang komplit |
Dulu, ada warung kecil berjulukan Podomoro tak jauh dari situ. Saya beberapa kali kesitu untuk membeli ayam panggang. Ayam panggangnya manis ibarat ayam panggang Jawa. Yang jualan memang orang Jawa sih. Tak usang kemudian warung ini tutup dan tiba-tiba ada restoran gres dan bagus berjulukan Podomoro. Asumsi saya, pemilik Podomoro menerima investor atau menjadi chef di restoran baru.
Bihun bebek |
Meski dulu aku suka ayam panggang Podomoro dan kini judulnya ayam penyet Podomoro, tapi yang aku pesan malah bebek. Penasaran saja, untuk alternatif selain angsa Pak Slamet yang sudah bolak-balik aku datangi.
Sop buah |
Bebek sambal ijonya suedaaap! Beberapa waktu kemudian balik lagi beli angsa sambal ijo. Ayam panggangnya tetap enak. Untuk bihun bebeknya aku agak kepedesan. Sedangkan sop buahnya lumayan, hanya perlu ditata saja, biar bagus ibarat foto di postingan sebelum ini. Untuk harga agak tinggi, tapi aku kira cocoklah dengan makanannya.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon